bendhu alfandiv

Sabtu, 10 Desember 2011

PERTUNJUKAN RAKYAT



A.    Karakteristik Pertunjukan Rakyat
Cirri utama pertunjukan rakyat adalah sebuah performance yang berpola. Keberulangan pola pertunjukan bersifat local. Ekspresi pertunjukan muncul atas dasar ide rakyat. Lord (1981) seluruh pertunjukan rakyat memang memiliki formula juga memiliki sebuah komposisi, performance, dan transmisi. 
Komposisi  dimaksudkan sebagai cara atau proses penciptaan folklore lisan disusun dan dihidupkan (Finnegan 1992: 117-121).
Performance adalah suatu tipe peristiwa komunikasi yang memiliki dimensi proses komunikasi bernuatan social, budaya, dan estetik. Performan dibedakan menjadi 2 yaitu performance yang dihadapan audiens dan biasanya untuk hiburan serta yang kedua untuk tujuan sacral.
Transmisi adalah penyebaran atau penurunan folklore lesan. Transmisi tidak dapat dilepaskan dari konsep memori, dari memori berkembang menjadi transmisi.
Melalui 3 konsep tersebut pertunjukan rakyat akan cenderung berubah-ubah. Komposisi pertunjukan rakyat ada yang memuat konsep falsafah hidup, namun ada pula yang kurang begitu jelas. Pertunjukan rakyat ada yang sekedar hiburan, namun ada pula yang memang disiapkan untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan. Seni pertunjukan rakyat adalah sebuah fenomena yang lentur, sehingga membuka kemungkinan sebuah perubahan.

B.     Ragam Pertunjukan Lisan

1.      Tradisi Mendongeng
Mendongeng adalah terobosan baru dalam seni pertunjukan. Disamping sebagai tontonan, juga berfungsi untuk melestarikan dan mengembangkan sastra lisan. Mendongeng dari istilah storytelling(menceritakan kembali). Jadi yangt diceritakan kembali tak harus berupa dongeng, melainkan prosa fiksi lisan yang dipandang menarik.
Mendongeng dapat dipilah menjadi 2 yakni contemporary storytelling(banyak modifikasi didalamnya) dan traditional storytelling(nuansa murni). Bahan yang akan didongengkan antara yang kontemporer dan tradisional bisa sama. Keduanya bisa bersumber dari sastra lisan. Sama-sama mendongeng, tetapi setiap cara ada dampak positif dan negatifnya. Ditinjau dari strategi mendongeng, ada beberapa cara yang bisa diterapkan yaitu:
Ø  Mendongeng dengan peragaan tangan dan mimic sehingga kekuatan vocal yang paling diandaklan.
Ø  Mendongeng sambil bermain, anak-anak yang mendengarkan dongeng diajak untuk memerankan peran-peran tertentu.
Ø  Mendongeng sambil bermusik, kombinasi vocal dan alat music seperti terbang, kendang dan lain-lain.
Ø  Mendongeng dengan peragaan, seperti boneka, dan lain-lain yang sejenis.
Ø  Mendongeng bergaya teatrikal.

2.      Kentrung
Kentrung adalah pertunjukan lisan dan yang bertugas menyampaikan lirik-liriki nparikan adalah dalang kentrung. Kentrung biasanya ditanggap pada acara tradisi sunatan, tingkeban/ mitoni, ruwatan dan pesta perkawinan. Seni Kentrung diiringi alat musik berupa tabuh timlung (kentheng) dan terbang besar (rebana). Seni Kentrung sendiri syarat muatan ajaran kearifan local. Dalam pementasannya, seorang seniman menceritakan urutan pakem dengan rangkaian parikan dengan menyelipkan candaan - candaan yang lucu di tengah-tengah pakem walaupun tetap dengan parikan yang seolah dilakukan luar kepala. Parikan berirama ini dilantunkan dengan iringan dua buah rebana yang ditabuh sendiri.
Pertunjukan kentrung menggunakan komposisi pendahuluan yang merupakan langkah doa atau permohonan ijin spiritual dalang, isi yang sebagian besar didominasi pemakaian parikan untuk menyampaikan wejangan/ ajaran, dan penutup yang intinya permohonan doa dan permohonan maaf.

3.      Wayang Kancil
Wayang kancil bersumber dari dongeng kancil. Di Jawa kancil dianggap figure yang cerdik. Kendati ada yang mengatakan kancil sebagai tokoh “pembohong”, namun orang jawa berpikir sebaliknya. Tokoh ini dianggap memiliki kecerdasan. Memang kemungkinan kancil adalah gambaran pribadi jawa. Pada saat orang jawqa dijajah, kecerdasan telah muncul. Banyak akal yang diterapkan orang Jawa yang diekspresikan lewat dongeng.
Wayang kancil mirip dengan wayang kulit. Bedanya wayang kulit diambil dari siklus Mahabarata dan Ramayana wayang kancil diambil dari cerita kancil lakonya diambil dari Serat Kancil Kridhamartana karya Raden Panji Natarata. Wayang kancil masih masih tyergolong sebagai dokumen dan klangenaqn saja, belum menjadi sebuah komoditi hebat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar