bendhu alfandiv

Senin, 25 Juli 2011

Makna Tembang Macapat

Tembang macapat merupankan salah satu kesusastraan jawa. Macapat barasal dari dua kata Maca ysng artinya membaca dan pat dari kata papat yang artinya empat. Berarti membacanya empat- empat kali.
Tembang macapat terdiri dari 11 tembang . Kesemuanya merupakan menggambarkan kehidupan manusia dari lahir sampai mati. Tembang macapat mempunyai urut-urutan sebagai berikut:
1. Mijil
Awal mula manusia lahir kedunia. Tembang mijil mempunyai sifat asih dan berisi doa atau pangajab
2. Kinanthi
bahwa bayi yang baru lahir harus di jaga. Tembang kinanthi mempunyai sifat senang, asih
3. Sinom
Menggambarkan kecerdikan anak- anak. Tembang yang ini mempunya sifat kenes atau
4. Asmarandahana
menggambarkan cinta kasih yang diberikan oleh orang tua, semasa kita kecil dulu
5. Dhandang gula
Manggambarkan kehidupan yang serba indah. Mempunyai sifat luwes
6. Gambuh
Menggambarkan tentang pernikahan, membangun sebuah rumah tangga. Mempunyai sifat sumanak
7. Maskumambang
Isih kambang-kambang artinya masih belum memiliki ilmu yang mantap. masih terombang ambing. Mempunyai sifat nelongso atau menyedihkan
8. Durma
Karena lama-kelamaan umurnya bertambah maka sudah memiliki kemantaban dalam hidup. Mempunyai sifat keras dan mengumbara nafsu keduniawian
9. Pangkur
Meninggalkan kesenenganan keduniawian dan lebih focus pada hal-hal yang bersifat agama
10. Megatruh
Menggambarkan bahwa manusia itu kelak mati. Memiliki sifat prihatin, sedih, menyesal
11. Pucung
Setelah mati pasti manusia akan dipocong (dibugnkus kain kafan ).mempunyai sifat sembrono.
Dalam pembuatan tembang macapat kita perlu memperhatikan 3 hal:
a) Guru lagu
Jatuhnya huruf vokal pada ahir tiap-tiap baris
b) Guru wilangan
Jumlah suku kata dalam tiap baris
c) Guru gatra
Jumlah baris dalam satu bait

http://pembelajaransd.blogspot.com/2010/01/macam-macam-macapat.html

2 komentar:

  1. bisakah panjenengan bikinkan dengan tema kependidikan yang ada di negara kita?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tembang Salanget (Kinanti)

      Mara kacong ajar onggu, kapenterran mara sare

      ajari elmo agama, elmo kadunnya’an pole

      sala settong ja’ pabidda, ajari bi’onggu ate

      Nyare elmo pataronggu

      sala settong ja’ paceccer

      elmo kadunnya’an reya

      menangka sangona odhi’

      dineng elmo agamana, menangka sangona mate.

      Paccowan kenga’e kacong, sombajang ja’ la’ ella’e, sa’ are samalem coma

      salat wajib lema kae

      badha pole salat sonnat, rawatib ban salat lail

      (Anggoyudo, 1983: )

      (Ayo anakku belajar yang tekun, kepandaian itu harus dicari, belajar pengetahuan agama, juga pengetahuan dunia, jangan dibedakan, belajar dengan kesungguhan hati. Mencari ilmu harus serius, salah satu jangan ditinggalkan, ilmu keduniaan itu, keperluan hidup, sedangkan ilmu agama, adalah bekal untuk mati. Selain itu ingatlah anakku, sembahyang jangan sampai lubang, satu hari satu malam, sholat wajib lima kali, ada juga shalat Sunnah, rawatib dan shalat malam hari..

      Hapus